Aceh Singkil - M. Najur, salah seorang Guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) nekat mengayuh sepedanya sejauh Empat puluh Kilometer lebih dari Kecamatan Gunung Meriah tempat tinggalnya menuju Kantor Bupati Kabupaten Aceh Singkil dan Dinas Pendidikan di Desa Pulo Sarok Singkil, aksi itu di lakukanya Selasa (3/12) tahun lalu sebagai bentuk keprihatinanya terhadap pendidikan di bumi Syech Abdurauf saat ini.
Lebatnya hujan yang mengguyur Aceh Singkil pada Selasa pagi itu mengiringi Aksi M. Najur mengayuh sepeda ontelnya menempuh jarak yang tidak dekat tersebut dengan satu niat menyampaikan Aspirasinya kepada Bupati, Sekda dan Kepala Dinas Pendidikan Aceh Singkil. Derasnya Hujan tidak sedikitpun membuatnya bergeming untuk mengurungkan Niatanya Guru yang bertugas di SMP Negeri 2 Singkil ini, berlahan tapi pasti ia terus menggenjot sepedanya Bututnya. Niatnya menemui para petinggi di daerah ini sudah bulat.
Selebaran karton putih tergantung di dada serta disamping kanan dan kiri sepedanya, kertas itu bertuliskan rasa keprihatinan dirinya terhadap situasi pendidikan di Kabupaten Aceh Singkil setahun belakangan ini yang menurutnya sudah jauh dari cita-cita peningkatan mutu pendidikan di daerah ini. Selain membawa poster-poster berisi ungkapan hatinya, bendera merah putih juga ikut menghiasi sepeda bututnya itu. Tak ketinggalan melengkapi aksinya M. Najur juga menututup mulutnya denga plaster hitam
“Pendidikan Jangan di Politisasi", “Nasib Guru, Jujur Ditipu, Berani Dilibas, Berprinsip Dimusuhi, Diam Diwaspadai, Bergerak Dicurigai, Bicara Dianggap Sok Tau, Bersabar Ditindas”. begitulan tulisan-tulisan yang menghiasi poster yang ia bawa.
Dengan kondisi basah kuyup, M. Najur tiba disingkil dan langsung menuju kantor Bupati Aceh Singkil, lantara Bupati tidak ada, Ia langsung menuju ruang Sekdakab. sayang tak satupun pejabat dikantor Bupati yang mau menemuinya. Lantaran tidak ada satupun pejabat yang berada diruangannya pada saat itu, Ia kembali mengayuh sepeda ontelnya menuju Dinas Pendidikan Aceh Singkil dan membentangkan selebaran karton yang mulai hancur karena diterpa hujan, tepat didepan ruang Kepala Dinas Pendidikan.
Kali ini aksinya membuat puluhan Staf Dinas Pendidikan termasuk Satpol PP yang berjaga terheran-heran. Namun sayang Kandis Pendidikan juga tidak berada ditempat, dan hanya ada Sekretaris Disdik serta Asissten II Sekdakab yang akhirnya menemuinya
Usai melancarkan aksinya itu M. Najur yang ditemui sejumlah wartawan dihalaman kantor Dinas Pendidikan Aceh Singkil menyebutkan, aksi itu merupakan penyampaian kekecewaannya terhadap dunia pendidikan di Aceh Singkil ini. Guru yang sebelumnya bertugas di SMA Negeri 1 Danau Paris ini memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Strata 2 (S-2) dari Universitas Sumatera Utara.
Ia protes terhadap kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) selama 1 tahun terakhir ini yang menurutnya dalam melakukan mutasi Guru tidak lagi sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, sehingga membuat kondisi pendidikan didaerah itu semakin terpuruk
"Pelaksanaan mutasi yang tidak lagi memenuhi kepada SKB 5 Menteri, yakni tentang Pendataan dan pemerataan Guru. Dimana proses mutasi yang telah terjadi saat ini sangat tidak sesuai dengan kebutuhan. Bahkan karena mutasi beberapa teman-teman guru kehilangan hak tunjangan profesinya karena pindah antar jenjang satuan pendidikan" ungkapnya.
Selain itu, Ia mengatakan saat ini banyak pengangkatan Kepala Sekolah yang tidak memenuhi persyaratan sekolah dan tanpa melibatkan Baperjakat. Dan jika hal ini terus terjadi maka Aceh Singkil akan terus berada pada urutan terakhir secara nasional dari segi mutu pendidikannya. Ia berharaf Dunia Pendidikan jangan di Politisir yang akibatnya akan sangat burruk bagi kualitas Pendidikan.
Semoga Aksi yang dilakukan M. Najur ini dapat membuka Mata hati para pengambil kebicakan di Negeri Sekata Sepekat ini, Kita semua setuju jangan campur adukan kepentingan Politik dengan Pendidikan. (Edit)
Source : http://www.xtrafmsingkil.com